Kesehatan Kita

Mengenal Diet Pada Penderita Gagal Ginjal

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRxrOzAizHXdg2Ev7otI9ZGqGWM1atMGuIazzWF35KZ82cyPsTv" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Menurut keadaan penderita dan berat penyakit sanggup diberikan diet rendah protein I Mengenal Diet Pada Penderita Gagal Ginjal" border="0" src="https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRxrOzAizHXdg2Ev7otI9ZGqGWM1atMGuIazzWF35KZ82cyPsTv" title="Mengenal Diet Pada Penderita Gagal Ginjal" /></a></div> <a href="http://healthynesia.blogspot.com/" target="_blank"><i>Mengenal Diet Pada Penderita Gagal Ginjal</i> </a>- Tujuan proteksi diet pada penderita gagal ginjal ialah menunjukkan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal atau fungsi ginjal, menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah, mencegah/mengurangi retensi garam/air dalam tubuh. Syaratnya ialah banyak protein diubahsuaikan dnegan keadaan faal ginjal yang diketahui dari nilai uji penjernihan kreatinin (creatinine clearance test=CCT) atau laju filtrasi glomerulus (glomerulofiltaration rate=GFR), protein dipilih yang bernilai biologi tinggi ibarat pada susu, telur, dan daging; lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda; natrium dibatasi pda gagal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia, edema, oliguria, atau anuria; kalsium dibatasi pada gagal ginjal glomerulus, jikalau jumlah urin kurang dari 400 ml/hari tetapi pada gagal ginjal tubular pembatasan K tidak diperlukan; kalori adekuat biar protein badan tidak dipecah untuk energi; jumlah cairan ialah jumlah urin maksimal sehari ditambah jumlah cairan yang keluar melalui keringat dan pernapsan (yaitu lebih kurang 500 ml/hari).<br /> <br /> Menurut keadaan penderita dan berat penyakit sanggup diberikan diet rendah protein I, II, atau III. Karena kebutuhan protein pasien gagal ginjal sanga tergantung pada keadaan perorangan, disamping ketiga macam diet tersebut diatas, sanggup pula diberikan diet rendah protein dengan 30 g protein dan diet protein sedang dengan 50 g protein.<br /> <br /> <h4> <u><i>Diet Rendah Protein I</i></u></h4> Diet rendah protein I (20 g protein) diberikan pada psien gagal ginjal berat dengan CCT 5-20 ml/menit dan akdar ureum darah diatas 100%. bentuk makanan tergantung keadaan psien: sanggup cair, saring, atau lunak. Makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi, dan tiamin. Diet ini hanya diberikan selama beberapa hari sementara menunggu tindakan yang lebih tepat, contohnya dialisis.<br /> <br /> <h4> <i><u>Diet Rendah Protein II</u></i></h4> Diet rendah protein II (40 g Protein) diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet rendah protein I atau pada gagal ginjal kronik yang tidak terlalu berat (CCT 20-30 ml/menit) atau pada gagal ginjal dnegan pengobatan konservatif (tanpa dialisis). Bentuk makanan lunak atau biasa. Makanan ini cukup kalori dan semua zat gizi kecuali protein dan tiamin.<br /> <br /> <h4> <i><u>Diet Protein Sedang</u></i></h4> Diet protein sedang (60 g protein) diberikan sebagai makana perpindahan dari diet rendah protein II atau pada psien gagal ginjal kronik ringan (CCT 30-50 ml/menit) atau pada pasien yang menjalani dialisis. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup kalori dan semua zat gizi.

Mengenal Diet Pada Penderita Gagal Ginjal

Mengenal Diet Pada Penderita Gagal Ginjal - Tujuan proteksi diet pada penderita gagal ginjal ialah menunjukkan makanan secukupnya tanpa m...

Petunjuk Diet Pada Hiperemesis Gravidarum

<a href="http://healthynesia.blogspot.com/" target="_blank"><i>Diet Pada Hiperemesis Gravidarum</i></a> - Anda Tahu Hiperemesis Gravidarum? Bahasa sederhananya merupakan suatu kondisi muntah yang hiperbola yang terjadi di awal kehamilan, biasanya pada kehamilan trimester pertama (tiga bulan pertama). Nah kalau kondisi ini dibiarkan tentunya akan menciptakan Ibu mengalami gangguan asupan nutrisi yang sangat diharapkan bagi Ibu dan janinnya. Salah satu cara biar kebutuhan gizi dan nutrisinya terpenuhi ialah dengan melaksanakan diet yang benar sesuai ajuan dari praktisi gizi.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_bMfMHc6Gk_kMXlQqytj49TPYRVHb1X4jyFrWWUZO4dHaKI6zToWE0aVGsIoQQjo1CETm-9_YY6-nusS7p1WU-PVTvKKEYM5YEbnU3TQVavOtEjJyWiaXX02yfnUzmyA8P0C19ABwXU3w/s1600/Hiperemesis-Gravidarum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt=" Bahasa sederhananya merupakan suatu kondisi muntah yang hiperbola yang terjadi di awal k Petunjuk Diet Pada Hiperemesis Gravidarum" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_bMfMHc6Gk_kMXlQqytj49TPYRVHb1X4jyFrWWUZO4dHaKI6zToWE0aVGsIoQQjo1CETm-9_YY6-nusS7p1WU-PVTvKKEYM5YEbnU3TQVavOtEjJyWiaXX02yfnUzmyA8P0C19ABwXU3w/s1600/Hiperemesis-Gravidarum.jpg" title="Petunjuk Diet Pada Hiperemesis Gravidarum" /></a></div> <br /> Diet ini bertujuan mengganti persedian glikogen dan mengontrol asidosis, serta secara berangsur-angsur memperlihatkan kuliner cukup kalori dan zat gizi.<br /> <br /> Syarat diet ini ialah tinggi karbohidrat, rendah lemak, dan cukup cairan. Makanan diberikan dalam bentuk kering, pertolongan cairan diadaptasi dengan keadaan penderita. Makanan harus gampang dicerna, tidak merang*sang, dan diberikan dalam porsi kecil namun sering. Menurut keadaan klien, secara berangsur diberikan kuliner yang memenuhi syarat gizi.<br /> <br /> Secara umum, diet pada klien yang menderita hiperemisis gravidarum sanggup dibagi dalam 3 menurut tingkatan hiperemesis.<br /> <br /> <h4> <u><i>Diet Hiperemesis I</i></u></h4> Diet ini diberikan pada penderita dengan hiperemesis berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering dan buah-buahan, kurang dalam semua zat gizi, kecuali vitamin C, oleh alasannya ialah itu hanya diberikan selama beberapa hari. Nilai gizi sehari diet ini ialah 1.059 kalori, 15 g protein, 2 g lemak, 259 g karbohidrat, 0,1 g kalsium, 1.788 SI vitamin A, dan 238 mg vitamin C. Cairan tidak diberikan bersama makanan, tetapi 1-2 jam sesudahnya.<br /> <br /> <h4> <u><i>Diet Hiperemesis II</i></u></h4> Nah, diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Secara berangsur mulai diberikan materi kuliner yang bernilai gizi tinggi. Makanan ini rendah dalam semua zat gizi, kecuali vitamin A dan C. Nilai gizi sehari diet ini ialah 1.672 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, 293 g karbohidrat, 0,3 g kalsium, 7.266 SI vitaminA, dan 199 mg vitamin C. Minuman tidak diberikan bersama makanan.<br /> <br /> <h4> <u><i>Diet Hiperemesis III</i></u></h4> Diet hiperemesis III diberikan pada penderita hiperemesis ringan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalium. Nilai gizi diet ini ialah 2.269 kalori, 73 g protein, 59 g lemak, 368 g karbohidrat, 0,4 g kalsium, 7.491 SI vitamin A, dan 199 mg vitaminC. Menurut kedanggupan penderita, minuman boleh diberikan bersama dengan makanan.<br /> <br /> Makanan yang baik diberikan, contohnya roti panggang, biskuit, soda krakers, yang sanggup dimakan bersama dengan selai. Buah-buahan segar, atau sari buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu tidak berlemak, teh dan kopi encer juga baik diberikan. Gorengan dan kuliner berlemak atau yang terlalu berbumbu dan berbau merang*sang dilarang diberikan.

Petunjuk Diet Pada Hiperemesis Gravidarum

Diet Pada Hiperemesis Gravidarum - Anda Tahu Hiperemesis Gravidarum? Bahasa sederhananya merupakan suatu kondisi muntah yang hiperbola yang...

Pertolongan Pertama Pada Retak Dan Dislokasi Tulang

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2eWR-p162juYjG72_OK65Z1Ow46FSCDEUWYefUShRYczgkgBUhmRQCC-SvvxYJogu2Givam5H_gfT6Z757HWu4tlUpLvQ_G6v7WYJPR1qNKDsatbnBVQOZi7NhtWuj7Vbl_A97piB0DhV/s1600/gambar+cedera+tulang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tulang retak atau patah akhir pukulan keras atau terpelintir mendadak Pertolongan Pertama Pada Retak dan Dislokasi Tulang" border="0" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2eWR-p162juYjG72_OK65Z1Ow46FSCDEUWYefUShRYczgkgBUhmRQCC-SvvxYJogu2Givam5H_gfT6Z757HWu4tlUpLvQ_G6v7WYJPR1qNKDsatbnBVQOZi7NhtWuj7Vbl_A97piB0DhV/s1600/gambar+cedera+tulang.jpg" title="Pertolongan Pertama Pada Retak dan Dislokasi Tulang" width="200" /></a></div> <a href="http://healthynesia.blogspot.com/" target="_blank"><i>Pertolongan Pertama Pada Retak dan Dislokasi Tulang</i></a> - Tulang retak atau patah akhir pukulan keras atau terpelintir mendadak. Patah tulang terbuka, tulang menyembul melalui kulit; patah tulang dalam, kulit tidak terluka. Dislokasi, tulang dari sebuah sendi terpisah. Tanda dari retak tulang atau dislokasi sendi ialah bengkak, lebam, dan deformitas (bentu tak normal) dari daerha cedera, nyeri dan sulit menggerakkannya. Retak serius, sebagai teladan tulang paha, sanggup mengakibatkan perdarahan dalam dan shock.<br /> <br /> <h4> Teknik Mudah Menangani Tulang Lengan Retak</h4> Tugas Anda ialah merawat setiap perdarahan, menopang cedera dan mengatur transportasi ke rumah sakit. Jangan pindahkan korban, keculai beliau dalam situasi bahaya. Rawat di lokasi. Jangan coba pernah membalikkan tulang kembali ke tempatnya.<br /> <ul> <li>Jika korban sanggup menekuk lengannya minta beliau menopang lengannya. Jika tulang keluar dari luka, taruh sarung tangan sekali pakai, kalau ada. Tutup luka dengan kasa bersih. Berikan tekanan untuk mengontrol perdarahan, tapi jangan menekan ujung tulang.</li> <li>Ikat dengan kain atau perban segitiga, dan ikatkan sisa perban sampai lengan tak bergerak di dada. Jangan biarkan korban makan, minum, atau merokok alasannya kemungkinan diberi anestetik di rumah sakit.</li> <li>Jika korban tidak sanggup membengkokkan lengannya, minta beliau berbaring dan taruh pelapis di sekitar sikunya. Panggil ambulans.</li> </ul> <br /> <br /> <h4> Teknik Menangani Retak Tulang Kaki atau Pelvik</h4> Tugas Anda ialah melindungi bab yang cedera, panggil ambulans, dan menangani setiap pendarahan. Jangan pindahkan korban sampai bab yang cedera tak bergerak, kecuali beliau dalam bahaya. Jangan pernah berusaha mengembalikan tulang ketempatnya.<br /> <ul> <li><b><i>Panggil Ambulans</i></b> – kalau tulang menyembul keluar, taruh sarung tangan sekali pakai. Jika ada, kemudian tutup luka dengan kasa steril. Berikan tekanan untuk mengontrol pendarahan, tapi berhati-hatilah biar tidak menekan ujung tulang.</li> <li><b><i>Jika Kaki Patah</i></b> – pasang gulungan selimut atau jaket di sekitar kaki yang cedera. Jangan biarkan korban makan, minum, atau merokok alasannya kemungkinan diberi anestetik umum di rumah sakit.</li> <li><b><i>Unrtuk Panggul Yang Patah</i></b> – beringkan korban, jaga biar kepalanya rendah untuk menghindari shock. Taruh pelapis sekitar tubuhnya, dan kalau perlu, selipkan bantal di bawah lututnya.</li> <li>Monitor dan catat pernapasan, denyut nadi, dan kesadaran korban secara teratur. Jika pelvis atau tulang besar lainnya patah, tangani kemungkinan shock.</li> </ul>

Pertolongan Pertama Pada Retak Dan Dislokasi Tulang

Pertolongan Pertama Pada Retak dan Dislokasi Tulang - Tulang retak atau patah akhir pukulan keras atau terpelintir mendadak. Patah tulang...