Secara teori psikologi, bahwasanya bayi tidak perlu diberi empeng asalkan kebutuhannya untuk mendapat susu telah tercukupi. Namun, kenyataannya ada bayi-bayi tertentu yang masih ingin terus mengisap susu meskipun sudah kenyang sehingga air susu tumpah kembali sebagai muntahan. Pada bayi yang menyerupai ini, empeng dapat menjadi solusi lantaran impian bayi untuk mengisap tetap terpenuhi tanpa perlu terlalu penuh perutnya.
Empeng juga menjadi solusi bagi bayi-bayi yang suka mengisap jari mereka. Mengisap jari yang keterlaluan akan menciptakan jari menjadi terlambat berkembang dibandingkan jari lainnya sehingga nantinya tidak seimbang. Oleh karenanya, bayi diberi empeng biar yang diisap untuk memenuhi fase oralnya yakni empeng, bukan jarinya sendiri.
Baik dan Buruknya Empeng
- Empeng memang solusi mudah untuk mengatasi bayi yang suka memuntahkan kembali susu lantaran terlalu kenyang dan bayi suka menggigit jari. Namun penggunaan empeng yang terlalu berlebih juga mempunyai beberapa pengaruh negatif, antara lain:
- Mengulum empeng yang hiperbola dapat menciptakan bayi kehilangan selera menyusu pada ibunya, kalau terus menerus terjadi maka bukan mustahil bayi akan menjadi malnutrisi atau kekurangan gizi.
- Empeng dapat menciptakan pertumbuhan gigi menjadi terganggu sehingga gigi bayi tumbuh maju kedepan.
- Terlalu asyik dengan empeng tanpa adanya stimulasi dari orangtua untuk mengajak bayi berkomunikasi akan menciptakan si bayi sulit menjalin relasi dengan orang lain.
Setelah mengetahui kapan harus memakai empeng, pengaruh dan baik buruknya, dibutuhkan setiap orang renta lebih bijaksana dalam tetapkan kapan harus memberikan empeng bagi si kecil. Happy Parenting
Post a Comment